
PANGANDARAN – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka atau pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Pangandaran sudah dilakukan secara bertahap. Namun pelaksanaannya masih disesuaikan dengan situasi dan kondisi penyebaran virus corona di masing-masing wilayah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Surman mengatakan imbauan dari bupati terkait pembelajaran tatap muka adalah jika di kecamatan atau desa ada yang terkena virus corona, maka sekolah harus ditutup. ”Karena itu demi keselamatan bersama,” ungkapnya.
Dia mengatakan rencanannya pada 11 Januari mendatang semua sekolah akan dibuka secara serentak. Namun jika situasi tidak memungkinkanatau kasus Covid-19 terus meningkat, akan dipertimbangkan kembali. ”Kalau tidak memungkinkan tatap muka dibuka lagi, ya kita jemput bola ke rumah murid,” jelasnya.
Baca juga : Seluruh Pegawai Kantor P3D Pangandaran Jalani Swab Test
Sebetulnya, kata dia, persiapan untuk dibukanya kembali KBM sudah dilakukan seperti penyiapan APD dan penerapan prokes lainnya. ”Ya kita lihat nanti apakah memungkinkan,” katanya.
Menurut Surman, saat ini Gugus Tugas Covid-19, pengawas dan para kepala sekolah di tiap kecamatan dan wilayahsedang memantau perkembangan penyebaran Covid-19. ”Informasi yang mereka kumpulkan akan jadi acuan layak tidaknya dibuka KBM tatap muka,” terangnya.
Salah seorang orang tua murid Suminah (39) mengaku ada kekhawatiran jika KBM tatap muka dibuka. ”Dilema sebenarnya, anak mungkin sudah jenuh, tapi kalau ke sekolah juga takut ada corona,” ucapnya. (den)