
KOTA TASIK – Korban keracunan makanan yang diduga dari nasi kuning di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, semakin banyak.
Jumat (09/10) pagi, total korban keracunan mencapai 171 orang.
Warga yang menjadi korbannya pun meluas ke 12 kampung di 3 kelurahan (Cipari, Karikil dan Mangkubumi) Kecamatan Mangkubumi dan Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Kawalu.
Rincian dari korban yang tersebar itu adalah:
1. Kampung Cilangge 93 orang.
2. Kampung Pereng 26 orang.
3. Kampung Cikalamas pasir 20 orang.
4. Kampung Munjul 5 orang.
5. Kampung Pangkalan 3 orang.
6. Kampung Sindangwangi 3 orang.
7. Kampung Cikalamas Lebak 2 orang.
8. Kampung Cisalam 2 orang.
9. Kampung Tamansari 2 orang.
10. Kampung Rancakukun 1 orang.
11. Kampung Asta 1 orang.
12. Kampung Cikadongdong 1 orang.
Sementara itu dari total korban keracunan 171 orang rinciannya adalah:
1. Laki-laki 77 orang.
2. Perempuan 94 orang.
Sedangkan jika dikategorikan kelompok umur rinciannya adalah:
1. Anak-anak 78 orang.
2. Dewasa 79 orang.
3. Lansia 14 orang.
Jika dikategorikan tingkat gejala sakit rinciannya adalah:
1. Sakit ringan 102 orang.
2. Sakit sedang 50 orang.
3. Sakit berat 19 orang.
“Untuk yang sakit berat 19 orang kita larikan ke RSUD dr Soekardjo,” ujar Kepala Puskesmas Mangkubumi, Arif Prianto kepada radartasikmalaya.com.
“Sedangkan yang masih dirawat di Puskesmas Mangkubumi 43 orang, Puskesmas Karanganyar 4 orang dan 1 orang di Klinik Azahra. Sembuh 104 orang,” sambungnya.
Terang dia, yang masih dirawat di puskesmas adalah pasien dengan kondisi keracunan ringan dan sedang.
“Mereka mengalami dehidrasi. Adapun gejala mual, mencret dan muntah adalah psikologi badan mengeluarkan sisa makanan,” terangnya.
Dia menambahkan, yang dirujuk ke RSUD sebanyak 19 orang adalah anak-anak dan dewasa.
Pertimbangannya setelah diobservasi 1 kali 24 jam tak ada perkembangan menuju baik, lalu faktor resti untuk bayi, ibu hamil, dan lansia.
“Nah rata-rata ibu hamil yang kita rujuk. Ada 2 orang kemarin dirujuk. Balita juga yang kejang-kejang dan panasnya tak turun-turun kita rujuk,” jelasnya.
(rezza rizaldi)