
PANGANDARAN – Bawaslu Kabupaten Pangandaran mengingatkan kepada seluruh kepala desa agar selalu berhati-hati saat melakukan sosialisasi Pilkada kepada masyarakat.
“Akan terus kami pantau, jangan sampai apa yang disampaikan kepada masyarakat malah di luar konteks sosialisasi itu,” Kata Komisioner Bawaslu Gaga Abdillah kepada Radar, Senin (26/10).
Menurutnya, apa yang disampaikan ke masyarakat hanya sebatas pengetahuan bahwa Pilkada akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember mendatang. “Tanpa ada embel-embel yang lain,” ungkapnya.
Jika ada pertanyaan dari masyarakat saat sosialisasi tersebut, menurut Gaga, para kepala desa harus bijak menjawab, jangan sampai malah terjerumus kepada konflik kepentingan. “Maksud dalam konflik kepentingan ini adalah, malah merugikan calon lain,” jelasnya.
Baca juga : Nambah, 13 Rumah Warga Pangandaran Rusak Akibat Gempa 5,9 SR Hari Minggu
Karena, menurut dia, masyarakat yang ikut sosialisasi tersebut, pasti majemuk (beragam) dan tingkat pengetahuannya tentang Pilkada juga beragam. “Bisa saja ada yang sengaja menjebak kepala desanya atau memainkan kata-kata padahal mendorong untuk kampanye di tempat tersebut,” katanya.
Begitupun kepada para camat, untuk berhati-hati dalam sosialisasi, apalagi mereka berstatus PNS. “Kalau terpeleset saja dan diketahui ada pelanggaran netralitas, bisa diadukan ke KASN,” ujarnya.
Gaga mengatakan bahwa PNS dan perangkat desa merupakan fokus dari pengawasan mereka. “Karena yang maju dua-duanya petahana, potensi keberpihakan pasti ada,” jelasnya.
Sejauh ini pihaknya belum menerima laporan adanya pelanggaran dalam sosialisasi yang dilakukan oleh PNS dan kepala desa. “Belum ada (laporan pelanggaran, Red),” singkatnya. (den)