BANJAR – Anggaran biaya tidak terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19 tahun ini belum jelas. Pemerintah Kota Banjar melalui Gugus Tugas PercepatanPenanganan Covid-19 masih menunggu dasar aturan untuk penanganan Covid-19 dari pemerintah pusat.
“Kita masih menunggu untuk dasar refocusing-nya, apakah menggunakan dasar aturan yang lama yakni surat keputusan bersama (SKB) empat menteri atau ada aturan baru,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar Agus Nugraha, Jumat (8/1).
Terlebih, kata dia, awal tahun ini akan ada pendistribusian vaksin Sinovac yang direncanakan didistribusikan pada pertangahan Januari ini.
“Belum tahu juga untuk kebutuhan anggaran untuk pendistribusian vaksin nanti, karena dasar aturan dari pusatnya juga belum ada,” katanya.
Inspektur Kota Banjar Agus Muslih mengatakan BTT tahun ini baru dianggarkan dari hasil refocusing sekitar Rp1 miliar. Berbeda dengan tahun lalu yang mencapai Rp60 miliar lebih.
“Untuk BTT tahun ini Rp1 miliar, jauh lebih kecil dibanding tahun lalu yang mencapai Rp60 miiliar. Kita juga belum ada rapat lanjutan untuk kebutuhan anggaran penanganan Covid-19,” katanya.
Baca juga : Perizinan di Kota Banjar Dilayani Secara Elektronik
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana mengatakantenaga kesehatan seperti dokter dan perawat akan menjadi orang pertama di Kota Banjar yang akan disuntik vaksin Covid-19. Tenaga kesehatan masuk dalam termin pertama pendistribusian vaksin Sinovac.
“Informasi yang saya dapat, tenaga kesehatan (nakes) akan terlebih dahulu yang disuntik vaksin Sinovac. Karena mereka merupakan orang-orang yang langsung bersentuhan dengan para pasien Covid-19,” kata Nana saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (7/1).
Ia mengatakanpendistribusian vaksin ke Kota Banjar akan dilaksanakan secara bertahap jumlahnya atau melalui pembagian termin. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui berapa jumlah total vaksin yang akan diterima Pemkota Banjar.
“Jumlah detailnya kita belum tahu karena belum ada informasi resminya lagi dari pemerintah pusat maupun provinsi. Namun beberapa hari kemarin saya mendapat informasi bahwa vaksin akan mulai didistribusikan pertengahan Januari ini,” ucap Nana. (cep)