BANJAR – Pemerhati pemerintahan Sidik Firmadi mendorong Pemerintah Kota Banjar menyerap dana insentif daerah (DID) dari Kementerian Keuangan 100 persen. Sebesar Rp 11,9 miliar.
“Dana insentif daerah bagi Pemerintah Kota Banjar merupakan berkah dan perlu diapresiasi, karena tersebut merupakan bentuk hadiah mengingat Kota Banjar dianggap sebagai daerah yang berhasil menangani wabah Covid-19. Pemerintah Kota Banjar harus memanfaatkan dana tersebut dengan baik, utamanya harus terserap 100 persen,” kata Sidik Rabu (23/9).
Baca juga : Pengawasan Anggaran di Desa Perlu Ditingkatkan
Menurut dia, dana tersebut sebaiknya digunakan dan dimanfaatkan untuk program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, seperti bantuan dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin ataupun masyarakat yang terkena dampak langsung pandemi Covid-19.
“Pemerintah Kota Banjar harus mengerahkan segala anggaran yang ada untuk menanggulangi dampak wabah Covid-19 sesuai arahan pemerintah pusat. Terakhir saya berharap Pemerintah Kota Banjar untuk berhati-hati dalam menggunakan anggaran DID tersebut. Harus ada pengawasan juga terkait dengan penyerapan anggarannya,” kata dia.
Baca juga : FP3, PMI & IMBP Kota Banjar Beri Makanan Tambahan Bagi Siswa SD
Sebelumnya, Kepala Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kota Banjar Asep Mulyana mengatakan DID sudah cair sekitar 50 persen dari Kementerian Keuangan ke kas daerah Kota Banjar. Pencairan itu berdasarkan pengajuan rencana kegiatan dari beberapa OPD.
“Sudah cair sekitar 50 persen. Nanti untuk penyerapan ke kas tiap OPD-nya akan dibahas dulu bersama DPRD. Karena sampai saat ini belum sempat dibahas,” kata Asep Mulyana.
Ia mengatakan pencairan DID dari pusat itu bisa diusulkan kembali ke Kementerian Keuangan setelah progres pekerjaan kegiatan dari OPD pengusul berjalan. Pencairan sendiri akan berjalan melalui dua tahapan.
“Ada beberapa OPD yang mengusulkan untuk menggunakan anggaran DID ini, sesuai peruntukannya untuk pemulihan ekonomi, ketahanan pangan, infratruktur, kesehatan dan sosial,” katanya. (cep)