PANGANDARAN – Jenazah Nuraini Supandi, tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Pangandaran yang diduga dibunuh di Uni Emirat Arab (UEA) akhirnya tiba di rumahnya sekitar pukul 10.00 Jumat (4/9). Jenazah pun selanjutnya dikebumikan.
“Jenazah almarhumah disambut warga dan keluarga dengan suasana haru,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran Sobar Sugema kepada Radar, Jumat (4/9).
Baca juga : Terjunkan 4.112 Personel Amankan Pilkada Pangandaran
Menurutnya, kepulangan Jenazah sempat tertahan di Dubai. “Karena memualasara jenazahnya pun perlu biaya, keberangkatan ke sini juga perlu biaya. Pak bupati pun bersedia untuk membantu,” kata dia.
Sobar mengatakan seluruh keluarga Nuraini sudah merasa ikhlas dan lega dengan kedatangan jenazah Nuraini. “Kami dari Pemkab Pangandaran juga merasa lega,” ucapnya.
Kepala Desa Mekarsari Ruhimat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemkab Pangandaran karena telah membantu kepulangan Nuraini. “Keluarga juga sangat berterima kasih,” tuturnya.
Baca juga : TKW Asal Pangandaran Diduga Jadi Korban Pembunuhan di Arab
Ruhimat memastikan data Nuraini memang tidak sesuai saat berangkat ke UEA. “Datanya seperti dipalsukan atau gimana, tapi saya tidak menuduh,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Mekarsari Kecamatan Cimerak Nuraini Supandi (37) diduga menjadi korban pembunuhan di Uni Emirat Arab (UEA).
Kepala Desa Mekarsari Ruhimat mengetahui hal tersebut berdasarkan surat yang diterbitkan Konsulat Jenderal RI (KJRI). Menurut dia, dugaan pembunuhan dilakukan pada 10 Juli 2020. “Itu berdasarkan keterangan dari KJRI,” ucapnya Kamis (3/9).
Menurut dia, Nuraini berangkat ke UEA sekitar tahun 2013 lewat perantara salah seorang warga Tasikmalaya. “Perantaranya itu warga Cikatomas katanya,” jelas dia. (den)