TASIK – Terus melonjaknya kasus terkonfrmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya, membuat Pemkot terus mencari solusi untuk alternatif ruangan tempat isolasi.
Setelah ruang isolasi RSUD dr Soekardjo sebanyak 49 kamar terisi dan Rusunawa Unsil di Tamansari juga terpakai semua, dengan lonjakan kasus positif kemarin (01/10) sebanyak 53 kasus, maka memerlukan ruang isolasi tambahan.
Hingga Jumat (02/10) siang, belum diputuskan pihak pemerintah apakah akan menggunakan hotel atau bangunan lainnya. Hal itu dibenarkan Wakil Wali Kota Tasik, HM Yusuf.
“Kalau Rusunawa penuh, kami akan mencari tempat isolasi tambahan apakah akan menggunakan hotel, atau menggunakan gedung milik pemerintah seperti Gedung GGM,” katanya kepada radartasikmalaya.com.
Terang dia, rencana dua hotel yang rencananya akan digunakan isolasi itu adalah hotel di Mangkubumi dan di Cipedes. Salah satu hotel itu akan disewa selama sebulan dengan nilai sekitarRp 90 juta.
“Semua lokasi itu masih kita godok. Sudah ada 2 hotel. Salah satu hotel sudah mengajukan nilai sewa per bulannya,” terangnya.
Bahkan untuk tempat isolasi lainnya, beber Yusuf, pihaknya telah berkomunikasi dengan Komandan Lanud Wiriadinata Tasikmalaya.
Pasalnya jika akan menggunakan bangunan bekas Dahana harus menunggu dulu perbaikan. Karena saat ini sedang direnovasi.
“Kemungkinan bandara Wiriadinta Tasikmalaya yang akan kita gunakan untuk tempat isolasi. Karena saat ini sepi dari penerbangan,” bebernya.
Yusuf, menambahlan, tempat isoslasi covid-19 tambahan ini masih dalam tahap pertimbangan dan belum ada keputusan. Namun bisa juga menggunakan hotel.
“Bahkan hotel di Mangkubumi juga sudah memberikan nilai sewa untuk dijadikan tempat isolasi. Namun satu bulannya harus membayar Rp90 juta, termasuk hotel di Cipedes sudah siap, itu biayanya sedang kami hitung,” jelasnya.
(rezza rizaldi)