BANJAR – Kenaikan kasus HIV di Kota Banjar harus menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Banjar ke depan. Hal itu diungkapkan pemerhati pemerintahan Sidik Firmadi SIP, MIP.
Dia mengatakan HIV merupakan ancaman yang nyata dan berbahaya, karena tidak ada obatnya. Sehingga upaya yang paling baik adalah dengan tindakan pencegahan.
“Tindakan pencegahan itu bisa dilakukan dengan cara sosialisasi rutin kepada masyarakat, tentang perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar dia Rabu (2/12).
Baca juga : Kasus HIV di Kota Banjar Tambah Banyak
Selain itu, kata dia, bisa dilakukan kerja sama dengan tokoh agama untuk memberikan pemahaman dan pembinaan kepada masyarakat. Bahwa perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan merupakan perbuatan dosa besar.
Selain itu, perbuatan tersebut akan meningkatkan risiko tertular HIV, termasuk perilaku seks sesama jenis. “Terakhir tentu dengan cara melakukan cek kesehatan rutin secara berkala di masyarakat pada kelompok yang rentan terkena HIV,” ujarnya. Dengan begitu segala sesuatunya dapat diketahui lebih awal dan dapat dilakukan upaya perawatan dan penanganan.
Terpisah, Ketua DPRD Kota Banjar Dadang Ramdan Kalyubi siap mendukung pemerintah dalam penanganan kasus HIV di Kota Banjar. “Ini tanggung jawab bersama, maka dari itu mari kita bersama-sama melakukan pencegahan. Minimal harus setia dengan pasangan masing-masing,” singkatnya. (nto)