KOTA TASIK – Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyatakan, kondisi wabah pandemi corona gelombang kedua di wilayahnya yang kini terjadi terpaksa diberlakukan status darurat Covid-19.
Dirinya memprediksi penampungan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNS) Kota Tasik berkapasitas 50 kamar itu akan langsung penuh oleh pasien positif dari klaster pesantren berjumlah 33 orang.
“Diprediksi Rusunawa oleh 33 pasien positif yang hari ini akan dijemput dari rumahnya masing-masing akan langsung penuh,” ujar Budi kepada radartasikmalaya.com, Selasa (29/09).
“Belum lagi, nanti hasil tracing yang masih menunggu hasil tes swab-nya. Kemungkinan terburuk, kita siapkan Rumah Sakit (RS) Darurat di Gor (gedung olahraga) Dadaha, hotel dan fasilitas milik pemerintah lainnya,” sambungnya.
Budi menerangkan, langkah persiapan kemungkinan terburuk jika jumlah pasien Covid-19 terus bertambah di Gor Dadaha, karena lokasinya selama ini sebagai komplek olahraga milik Pemkot Tasik.
Selain itu, pihaknya pun tengah melobi dua hotel yang nantinya akan dijadikan RS darurat.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak Lanud Wiriadinata , yakni bangunan bekas PT Dahana untuk dijadikan juga RS darurat,” terang Budi.
Beberapa RS darurat yang nanti dipersiapkan, lanjut Budi, rencananya akan diisi oleh pasien terkonfirmasi bergejala ringan.
Sedangkan, bangunan isolasi Mitra Batik RSUD Soekardjo dan ruang isolasi RS swasta lainnya diutamakan bagi pasien positif corona bergejala berat.
“Kemungkinan antisipasi terburuk lainnya kita persiapkan dari sekarang. Apalagi kita ada beberapa klaster, mulai klaster pesantren, keluarga dan tenaga kesehatan. Saya nyatakan kita perangi Covid-19,” jelasnya.
(rezza rizaldi)