
KOTA TASIK – Orang dewasa di Kota Tasikmalaya ternyata masih ada yang takut dengan jarum suntik.
Hal ini terjadi ketika anggota Polresta Tasik yang akan bertugas mengamankan TPS mengikuti rapid test massal, Senin (07/12) pagi.
Saat petugas rapid tes akan mengambil sampel darah dari ujung jarinya, Polisi laki-laki ini tangan kanannya beberapa kali ditarik kembali.
Dia pun sesekali menjerit meski jarum suntik belum mengenai jarinya. Bahkan dia hendak berdiri dari tempat duduknya.
“Bentar dulu bu, saya takut sama jarum suntik,” ujar polisi tersebut kepada petugas saat hendak disuntik.
Kapolresta Tasik, AKBP Doni Hermawan yang melihat ada salah seorang anak buahnya yang takut jarum suntik, langsung turun tangan dengan mendatanginya.
Bahkan Kapolres langsung memegangi dan menutup mata anggotanya, agar tidak melihat langsung jarum suntik itu.
“Sudah kamu jangan melihat, merem saja,” tutur Doni berusaha menenangkan anggotanya tersebut.
“Takut saya, takut ndan,” timpal polisi tersebut kepada kapolres.
Sambil menutup mata dan memalingkan wajah, si politi tersebut akhirnya memberanikan diri dan dipegangi langsung oleh kapolresta.
“Itu gak apa-apa, gak terasa kan?,” sambung kapolres kepada anggotanya.
“Iya ndan, untung ada komandan,” ucap si polisi.
Tes rapid massal yang digelar Polresta Tasikmalaya ini berkaitan dengan pelaksanaan tugas pengamanan tempat pemungutan suara (TPS) saat pilkada Kabupaten Tasikmalaya 9 Desember 2020 mendatang.
“Rapid tes ini untuk memastikan bahwa kondisi anggota yang bertugas mengamankan pilkada dalam kondisi sehat dan terbebas dari Covid-19,” beber Doni.
Dari hasil rapid tes massal tersebut, diketahui ada 3 personel yang reaktif Covid-19. Mereka pun langsung dipisahkan dan akan ditindaklanjuti dengan tes usap atau swab.
(rezza rizaldi)