
BANJAR – Sebanyak 55 warga di Kecamatan Purwaharja terjangkit chikungunya. Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar dr H Agus Budiana Ekaputra.
“Yang sudah terdata di kita, di Kecamatan Purwaharja ada 55 orang warga yang terjangkit chikungunya. Dan kebanyakan di Lingkungan Parungsari,” ujarnya kepada Radar, Selasa (7/7) di kantornya.
Diakuinya, seseorang yang terjangkit chikungunya tidak berbahaya seperti DBD. “Jenis nyamuknya sama (aeges aegypti, Red), hanya beda virus yang dibawa oleh nyamuk tersebut. Namun penyebarannya hampir sama dengan DBD,” jelasnya.
Baca Juga : Dianggap Berlebihan, Penerima Bansos di Kota Banjar Harus Bikin Surat Pernyataan
Dikatakan dia, dampak yang ditimbulkan akibat terjangkit chikungunya tidak menyebabkan kematian seperti DBD. Hanya mengalami rasa sakit dan itu dirasakan tidak lama, hanya beberapa hari.
“Untuk penanganannya hanya berobat ke puskesmas atau dokter dan tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup di rumah saja,” jelasnya.
Dia mengajak seluruh masyarakat tetap waspada dan menjaga lingkungan masing-masing dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan jangan henti-hentinya melakukan pemberantas sarang nyamuk (PSN) agar terhindar dari penularan chikungunya atau dengue. (nto)