
PANGANDARAN – Sebagian besar petani di Kecamatan Padaherang tidak bisa lagi menanam padi. Hal itu karena area pesawahan mereka tergenang banjir.
Salah seorang petani Kardi (60) mengatakan area pesawahan miliknya tergenang hampir enam bulan. Akibatnya tidak bisa lagi menikmati masa tanam dan panen. “Ini karena Sungai Citanduy yang meluap dan sebagian besar pesawahan terendam,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (7/2/2021).
Kata dia, pesawahan di Desa Paledah yang paling terlihat dampaknya. Di sana kini hanya bisa dijadikan tempat menjala ikan. “Ratusan hektare yang terendam luapan banjir ini,” katanya.
Baca juga : Kantor Desa Pangandaran Disegel Warga, Ini Tuntutannya..
Setiap harinya hanya bisa ditemukan orang yang menjala ikan dan memancing ikan. “Ikan-ikan ini berasal dari kolam ikan milik warga dan juga sungai,” tuturnya.
Ia juga mengaku sawah yang dimilikinya dan terendam banjir memiliki luas hingga 500 bata. “Setiap tahun di musim hujan pasti seperti ini dan terus akan terjadi. Ya mudah-mudahan ada solusi dari pemerintah,” jelasnya.
Sekdes Paledah Nengsih mengatakan pemerintahan desa akan terus mencoba untuk mencari solusi agar tidak terus menerus terjadi banjir di area pesawahan.
“Kita selalu berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pangandaran) juga pihak BBWS agar ada solusi untuk penangulangan banjir,” ucapnya. Ia mengatakan lahan sawah milik warga yang terendam kurang lebih 450 hektare. (den)