BANDUNG — Makin melonjaknya jumlah kasus covid-19 beberapa upaya terus dilakukan oleh seluruh pemerintah daerah dan provinsi Jawa Barat (Jabar). Salah satuya perihal penggunaan masker scuba dan buff.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau warganya tak menggunakan masker scuba dan buff. Lebih baik menggunakan masker kain biasa (medis).
Menurutnya, penggunaan kedua jenis masker tersebut tak efektif dalam menangkal droplet atau percikan pernafasan yang muncul saat bersin atau batuk.
Ridwan Kamil berharap warga bisa menyesuaikan diri dengan larangan penggunaan masker scuba dan buff.
Terutama warga yang setiap hari menggunakan moda Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline, agar menggunakan masker yang lebih protektif.
“Dulu scuba oke karena mudah dan murah, sekarang tidak boleh, ya, sudah menyesuaikan atau beradaptasi saja, karena ini bagian dari AKB,” ujar Kang Emil kepada awak media di Gedung Pakuan Kota Bandung, Kamis (17/09).
Diakuinya, penggunaan masker memang ada perubahan. Di awal pandemi, saat itu masker disebutkan hanya digunakan oleh orang yang sakit.
Namun, setelah diteliti, masker juga ternyata harus dipakai oleh orang yang sehat guna mencegah penularan Covid-19.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI), mengunggah efektivitas masker scuba dan buff hanya memiliki efektivitas 0 persen hingga 5 persen untuk mencegah risiko terpapar virus, bakteri, debu atau partikel lainnya.
Data ilmiah itu juga dibenarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melalui pernyataan Juru Bicara, Wiku Adisasmito. (ral/int/pojobogor)
Si UU carekan mil kalah milu pangajian raramean bari teu di masker