
TASIK – Pasca beroperasinya Hotel Crown sebagai tempat isolasi, bangunan Rusunawa sementara ini dikosongkan. Selain karena ada tambahan ruang isolasi, beberapa sarana di bangunan tersebut bermasalah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat menyebutkan, kemarin masih ada beberapa pasien isolasi di Rusunawa. Dikarenakan jumlahnya sedikit pihaknya pun memindahkannya ke Crown.
“Terakhir itu ada sekitar tiga pasien ya kita pindahkan saja,” ujarnya kepada Radar, Selasa (22/12).
Penggunaan Rusunawa untuk keperluan isolasi tetap tidak dihentikan. Hanya saja diprioritaskan untuk mengisi Hotel Crown terlebih dahulu dan beberapa fasilitas yang lain. “Rusunawa jadi kita siapkan untuk cadangan,” terangnya.
Baca juga : Polisi Pastikan Perayaan Natal di Kota Tasik Aman
Informasi yang dihimpun Radar, beberapa sarana dan prasarana Rusunawa tidak layak, menurutnya hal itu bukan persoalan yang besar. Namun diakuinya ada beberapa atap mengalami kebocoran dan saluran air yang bermasalah. “Bukan hal besar juga, kita akan upayakan perbaiki,” tuturnya.
Bangunan Rusunawa sendiri bukan merupakan aset milik pemerintah Kota Tasikmalaya, makanya perlu mengkaji terlebih dahulu sebelum diperbaiki. “Apa nanti sifatnya jadi hibah atau bagaimana,” katanya.
Disinggung alasan Dinkes mempertahankan Rusunawa sebagai alternatif bangunan isolasi, dr Uus mengatakan bahwa mencari tempat isolasi tidak mudah. Pasalnya mencari bangunan isolasi butuh perhitungan yang matang dari mulai bangunan, lokasi yang memadai, kesiapan pemilik dan persetujuan warga.
“Rusunawa pun kalau dari segi bangunan sudah bagus,” tuturnya.
Terkait perkembangan kasus, saat ini penambahan pasien positif masih terus terjadi. Di antaranya klaster perkantoran atau ASN di lingkungan Pemkot Tasikmalaya yang mencapai lebih dari 30 orang.
“Di Dinkes saja sudah nambah, beberapa OPD lain juga yang positifnya nambah lagi,” tuturnya.
Terpisah, Kabid Pelayanan RSUD dr Soekardjo H Dudang Erawan Suseno menyebutkan ketersediaan isolasi di tempatnya cenderung dinamis. Pasien yang pulang selalu digantikan oleh pasien baru.
“Mudah-mudahan sih secepatnya kasus mengalami penurunan,” ungkapnya.
Disinggung ketersediaan APD dan kondisi para tenaga kesehatan, hal itu pun masih stabil. Pihaknya menjamin penanganan bisa dilakukan secara maksimal.
“Alhamdulillah masih aman dan harus aman ke depannya juga,” pungkasnya. (rga)