
BANJAR – Lima rumah yang tinggali sembilan kepala keluarga (KK) di Lingkungan Siluman RT 38 RW 18 Kelurahan Purwaharja terendam banjir sejak hujan deras sejak Selasa sore (12/1). Hingga kemarin sore, air belum juga surut.
Lurah Purwaharja Ferry Angga mengatakan banjir tersebut akibat meluapnya Sungai Citapen. “Alhamdulillah sekarang (kemarin, Red) airnya mulai surut, kalau kemarin sampai masuk ke rumah warga. Makanya kita tinjau pasca bencana banjir,” kata dia kepada wartawan Rabu (13/1) usai meninjau warganya yang kebanjiran.
Selain merendam lima rumah warga, banjir juga menyebabkan 500 hektare sawah di Blok Pulomajeti terendam. “Padi yang ditanam pada petani baru berusia dua minggu dan sekarang terendam banjir, otomatis busuk dan rusak,” kata dia.
Meski air mulai surut, namun warga yang terdampak banjir untuk sementara mengungsi ke rumah tetangga atau keluarganya. Sambil menunggu bantuan logistik dari BPBD Kota Banjar.
Baca juga : Potensi Cabor di Kota Banjar Belum Terlihat
Ketua RT 38 Emed Setiawan mengaku lokasi tersebut ketika turun hujan deras memang sering banjir dan sudah langganan ketika musim penghujan. Sementara warga tidak yang kebanjiran tetap tinggal di lokasi karena bekerja sebagai petani dan buruh tani.
“Terakhir sungai dinormalisasi tahun 2015 dan sampai sekarang belum lagi dilakukan. Padahal sungai sudah mulai dangkal, maka perlu di sodet,” jelasnya.
Kata dia, banjir juga merendam pesawahan miliki petani dan diperkirakan hampir 500 hektare yang terendam. Ini ada di tiga titik yakni di Bangunharja (Ciamis), Kelurahan Purwaharja dan Raharja yang kena imbas banjir luapan Sungai Citapen.
“Kita berharap perhatian dari pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan ini, karena hampir tiap tahun wilayah kami terendam banjir,” ujarnya. (nto)