CIAMIS – Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengiriman Bantuan Sosial (Bansos) melibatkan ojeg online. Hal itu membuat protes dan kecemburuan sosial bagi ojek pangkalan (Opang).
Seperti yang dialami oleh Nanang ( 32) sebagai ojek pangkalan yang berada di Pasar Manis Ciamis.
Dia mengaku dengan kondisi pandemi Corona saat ini justru ojek pangkalan juga terkena dampak.
Apalagi adanya peberlakuan PSBB pendapatan juga minim, terlebih tidak dilibatkan dalam pengiriman Bansos.
“Saya bukan iri terhadap ojol yang di kasih kebebasan menjadi jembatan penyaluran Bansos, cuman lihat di Ciamis itu bukan hanya Ojol saja tapi kan ada juga Opang,” keluhnya.
“Opang itu berdiri jauh sebelum adanya Ojol dan angkutan kota. Tapi kenapa Opang tidak dilibatkan,” tandasnya.
Ditambahkan Heri (43), pihaknya berharap pemerintah mengakomodir dan memberdayakan para ojek pangkalan, yang nota bene adalah warga Ciamis, yang juga terkena dampak Corona.
“Kami mohon kepada pemerintah tolong lah bagi rata tentang pembagian tugas untuk jadi jembatan atara pemerintah dengan masyarakat. Mudah-mudahan pandemi covid 19 cepat berakhir dan perekonomian masyarakat cepat pulih kembali,” harapnya.
Fasilitator Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan (PPWK) Kabupaten Ciamis, Mohammad Ijudin menambahkan, Pandemi Covid-19 telah berdampak secara sistemik dan multidiansonal terutama dampak ekonomi.
Maka jika tidak ditangani dengan baik dan bijaksana maka akan menimbulkan komplik sosial berkepanjangan, baik pertikal atau horizontal.
“Menurut saya, hal ini terjadi karena terindikasi karena terjadi malpraktek kebijakan, yang diduga masih tebangpilih,” ujar Dosen Unigal yang yang juga Ketua Forum Ketahanan Bangsa (FKB) Kabupaten Ciamis.
(iman s rahman)