
KABUPATEN TASIK – Diduga depresi karena usahanya bangkrut akibat Pandemi Covid-19, seorang ayah satu anak ini nekad mengakhir hidupnya dengan cara gantung diri di WC, Jumat (21/08).
Korban ditemukan istrinya dalam kondisi tergantung dengan kain terikat di leher sekira pukul 13.00 WIB.
Korban melakukan gantung diri dengan mengikatkan kain samping di kamar mandi rumahnya di Kampung Karanganyar, Desa Karangsembung, Kecamatan Jamanis, Kabuapten Tasikmalaya.
“Kejadiannya pukul 13.00 WIB. Korban ditemukan oleh istrinya yang akan ke kamar mandi,” ujar Kapolsek Jamanis, Polresta Tasikmalaya, AKP H Saeful Bahri kepada wartawan, Jumat (21/08) sore.
Terang dia, korban menggantung di palang bambu kamar mandi. Istri korban menjerit histeris ketika melihat suaminya sehingga mengundang perhatian tetangga.
“Para tetangga termasuk mertua korban dan ketua RT yang mendengar jeritan istri korban berdatangan. Ketika itu terlihat adanya orang meninggal dunia dengan cara gantung diri,” terangnya.
Beber Saeful, adanya kejadian tersebut warga melapor ke Polsek Jamanis, Polresta Tasikmalaya.
Pihaknya langsung melakukan olah TKP bersama unit Identifikasi Polresta Tasikmalaya.
Korban diturunkan dan diperiksa bersama petugas medis Puskesmas Jamanis.
Selain itu pihaknya pun meminta keterangan kepada sejumlah saksi-saksi.
Adapun keterangan dari saksi-saksi, korban mengalami depresi setelah tidak bekerja selama 3 bulan.
Dimana usahanya di Jakarta mengalami bangkrut karena Pandemi Covid 19. Korban pun beralih kerja sebagai burung angkut galon masih di Jakarta.
“Namun karena sepi akibat dampak Covid 19, korban pun pulang kampung,” bebernya.
Jelas Saeful, korban tadi masih sempat melaksanakan salat Jumat di masjid.
Diduga setelah melaksanakan salat Jumat, korban nekad melakukan aksi gantung diri.
Alat yang digunakan korban untuk melakukan aksinya, kain samping yang diikatkan ke palang bambu di kamar mandi. Ketika ditemukan jarak ujung kaki korban dengan lantai sekitar 1 meter.
“Karena kejadian tersebut dianggap murni kecelakaan dan hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, maka pihak keluarga membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan autofsi,” tukasnya.
(rezza rizaldi)
Saya sebagai warga kp.karanganyar ds.karangsembung
Merasa aksi sangat disayangkan, kepada sodara2ku mohon kuatkan iman sesungguhnya Rezeki sudah tertakar & tidak akan tertukar. Hindari depresi,nikmati setiap detik perjalanan hidup ini.#BersyukurKunciKebagiaan
Ari karang anyar teh gombong apa legok ?
Ngerakeun
Semoga ini kasus bunuh diri terakhir… Kuatkan iman percayalah semua pasti berakhir..
Badai pasti berlalu.
Jangan berpikir pendek,ingatlah keluarga mu,mudah”an alloh swt mengampuni segala dosa”nya..amin
Astaghfirullohaladzim, Tasik byk kejadian mayat mengambang di kolam udah 2X , skrg bunuh diri karena dampak pandemi. Semoga Allah beri kekuatan Iman Islam kepada kita semua agar jangan sampai ada kejadian lagi. Tetap semangat berusahalah dgn cara apapun mencari rezeki besar/kecil yg penting halal .