TASIK – Dewan Pengurus Daerah Perkumpulan Guru Madrasah (DPD PGM) Kota Tasikmalaya mendorong pengembangan madrasah berbasis keterampilan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tujuannya untuk memberikan wajah madrasah yang maju dan modern.
Ketua Umum DPD PGM Kota Tasikmalaya Asep Rizal Asy’ari mengatakan saat ini semestinya madrasah bisa mencoba berbasis TIK. Baik dalam kurikulum pembelajaran dan juga dalam segi manajemen pendidikannya.
”Kalau madrasah (saat ini, Red) lebih kecenderungan lebih kuat kepada agamanya saja, jarang kewilayahan TIK. Paling ada untuk MA keterampilan berbasis IT di Kota Tasikmalaya, hanya MAK Informatika Al Hikmah,” kata Asep Rizal kepada Radar, Selasa (5/1).
Masih jarangnya madrasah berbasis keterampilan IT, kata Asep Rizal, perlu mendapatkan dukungan Kemenag. Karena itu sebagai peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul dalam teknologi.
“Dengan madrasah mahir dalam agama juga tidak melupakan teknologi sehingga bisa mengikuti perkembangan zaman di era revolusi industri 4.0,” ujarnya.
Kepala MAK Informatika Al Hikmah Kota Tasikmalaya H Ricky Assegaf MPd menjelaskan sejak 2007, ia membangun Madrasah Aliyah (MA) yang mengolaborasikan menguasai ilmu agama dan keterampilan informatika sehingga sejalan dengan perkembangan saat ini, pihaknya membuat MA berbasis keterampilan Informatika.
“Jadi madrasah ini khusus belajar mengenai pemanfaatan teknologi. Seperti desain website, desain grafis, pemasaran digital, editing foto dan video dan lainnya,” katanya.
Ia pun mengatakan, MAK Informatika Al-Hikmah saat ini hampir semua sudah menggunakan online dengan menggunakan Android, termasuk absensi dan ujian. Ke depannya, juga di sini sudah mempersiapkan aplikasi i-Sekolah, sehingga semua terintegrasi antara guru, siswa dan orang tua siswa.
“MAK Informatika Al-Hikmah sudah menggunakan sistem informasi sekolah yang mengintegrasikan seluruh bidang. Termasuk rancangan rekayasa sistem terkoneksi antar satuan pendidikan dalam satu yayasan dalam satu data base,” ujarnya.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan madrasah di Kota Tasikmalaya, sambung Ricky, siswa MAK Informatika Al-Hikmah terus menginisiasi membuat produk digitalisasi lembaga atau masyarakat, seperti pondok pesantren berbasis teknologi informasi dan UMKM melek toko daring. “Siswa kita pun sudah mempunyai produk website untuk pondok pesantren,” katanya.
Selanjutnya, untuk praktik kerja industri (prakerin) siswanya sekarang dimagangkan kepada pengusaha UMKM. Tujuannya mendampingi UMKM untuk mengenal pasar daring.
“Siswa kita sudah magang di UMKM untuk membuat akun marketplace dan penjualan online lainnya untuk membantu memasarkan lewat daring,” ujarnya. (riz)