
PANGANDARAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran memastikan musim kemarau tahun ini tidak separah tahun 2019. Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pangandaran Herliana Lilihar.
Dia mengatakan musim kemarau tahun ini lebih basah dibandingkan tahun lalu. Hal itu bisa dilihat dari intensitas hujan yang masih cukup tinggi hingga Agustus. “Itu artinya kekeringan tahun ini jauh dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Itu pun hanya di beberapa titik saja,” ucapnya Rabu (9/9).
Sejauh ini, baru ada empat desa yang meminta kiriman air bersih ke BPBD Kabupaten Pangandaran. “Baru dari Margacinta, (Kecamatan) Cijulang. Kemudian Parakan Manggu, Parigi. Sukaresik, Sidamulih dan Pamotan, Kalipucang,” katanya.
Kata dia, untuk Margacinta sudah dikirim sebanyak 15 ribu liter air bersih. Kemudian Parakanmanggu sebanyak 20 ribu liter dan Sukaresik sebanyak 10 ribu liter air bersih. “Untuk Pamotan belum dikirim,” ujarnya.
Baca juga : Persiapan Belajar Normal di Sekolah, Pemkab Pangandaran Bagikan 83 Ribu Penutup Muka
Menurutnya, rata-rata pengiriman air bersih baru dilakukan satu kali. Semuanya dikirim Agustus. “Alhamdulilah ratusan kepala keluarga telah menerima pasokan air bersih,” ucapnya.
Jika ada desa yang memerlukan air bersih, kata dia, diharuskan membuat pengajuan yang ditujukan kepada BPBD Pangandaran. “Dari pihak pemerintah desa yang mengajukanya,” ujarnya. Sementara itu, dia menambahkan musim kemarau tahun ini jarang terjadi kebakaran hutan jika dibanding tahun lalu.
Sekretaris BPBD Kabupaten Pangandaran Gunarto berharap masyarakat yang merasa kekurangan air bersih segera melapor ke aparat desa setempat agar segera mendapat kiriman air bersih. “Jangan lupa koordinasi sama desa,” imbaunya. (den)